Edukasi-Survei Lingkungan Belajar bertujuan memotret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan, sehingga hasil asesmen nasional secara komprehensif memberikan profil satuan pendidikan dari input-proses-output.
Setiap respon yang bapak/ibu berikan diharapkan dapat mencerminkan kondisi satuan pendidikan sesungguhnya dan menjadi informasi reflektif. Oleh karena itu; kejujuran, keaktifan, serta kelengkapan dalam pengisian survei lingkungan belajar; menjadi kunci kualitas informasi yang akan diterima oleh satuan pendidikan.Dalam rangka pemetaan dan penentuan indeks satuan pendidikan maka kementerian pendidikan dan kebudayaan melakukan asesmen nasional dan survei lingkungan belajar untuk guru, kepala sekolah dan siswa di semua jenajng pendidikan.
Guru yang bisa mengikuti SLB ini harus yang terdaftar di Dapodik untuk Kemdikbud dan EMIS untuk yang kementerian agama baik guru ASN atau GTT dan penentuannya adalah ditentukan oleh sistem jadi tidak semua guru mengikutinya.
Adapun ruang lingkup materi survei lingkungan belajar tingkat SMA adalah :
1. Latar belakang ribadi dan pendidikan
2. Proses pembelajaran di sekolah dan kelas
3. Penilaian dan keterlibatan orang tua
4. Visi-misi sekolah
5. Kebhinekaan/keragaman (toleransi beragama, budaya, suku/etnis, dan bahasa daerah).
6. Integrasi/persatauan-kesatuan bangsa
7. Tentang kinerja kepala sekolah Anda
8. Pelecehan/kekerasan seksual
9. Narkoba
10. Bullying
Rekan guru dimanapun berada, dalam survei lingkungan belajar ini tidak ada jawaban yang mutlak benar, ini adalah angket yang akan mencerminkan karakter Anda dan sekolah Anda.
Jumlah soal adalah 62 butir namun pernyataan-pernyataan yang cukup panjang terutama dalam soal kebhinekaan, dan dalam setiap nomor terkadang sampai dengan 10 item pertanyaan sehingga menjadi 170 pertanyaan angket.
Atas adasar itulah maka SLB ini saya bagi menjadi 6 bagian agar tidak terlalu panjang dan membosankan.
Bagaimana kinerja seorang kepala sekolah akan terlihat dari diri Anda sebagai guru dan para siswa, bagaimana diri Anda akan terlihat dari kepala sekolah dan para siswa, sedangkan bagaimana siswa-siswi Anda jelas akan terlihat dari diri Anda, kepala sekolah, lingkungan sarana dan prasarana.
Dalam postingan ini saya bentuk dalam pilihan A, B, C, D, E, F, G, dst meskipun pada asesmen aslinya dalam bentuk centang dalam lingkaran yang disediakan.
Dalam contoh soal ini diertakan bentuk pilihan jawabannya, tidak saya sertakan apa yang menjadi jawabannya karena itu relative sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing.
Berikut contoh soal yang memiliki pilihan jawaban :
A. Sama sekali tidak sesuai
B. Tidak sesuai
C. Cenderung tidak sesuai
D. Cenderung sesuai
E. Sesuai
F. Sepenunya (100%) sesuai
G. Tidak berkenan menjawab
1. Saya terus mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan.
2. Saya membantu siswa yang ingin menyerah ketika mengerjakan tugas sulit.
3. Saya percaya bahwa siswa mampu mengatasi tantangan.
4. Saya menganggap beberapa siswa memang memiliki kemampuan yang kurang.
5. Visi-misi sekolah kurnag dipahami oleh sebagian besar guru.
6. Visi dan misi di pasang di dinding sekolah tapi jarang dibicarakan di rapat guru.
7. Kebanyakan tenaga kependidikan di sekolah ini kurang menghayati visi-misi sekolah.
8. Visi dan misi sekolah dirumuskan dengan melibatkan tenaga kependidikan selain guru.
9. Kepala sekolah mengajak guru berdiskusi secara informasi tentang pencapaian visi-misi sekolah.
10. Visi dan misi sekolah berfokus pada pembelajaran siswa.
11. Pendapat warga sekolah diperhatikan dalam perumusan visi dan misi sekolah.
12. Kepala sekolah mencermati kesesuaian penilaian (asesmen) yang diterapkan guru dengan tujuan pembelajaran.
13. Visi dan misi sekolah mendorong guru untuk memprioritaskan kualitas pembelajaran.
14. Pernyataan visi-misi sekolah disampaikan lewat berbgai media (daring, luring, visual, non-visual)
15. Perencanaan dan pengadaan fasilitas belajar mencerminkan visi-misi sekolah.
16. Kepala sekolah menjelaskan keterkaitan antara program dan visi-misi sekolah.
17. Program-progran sekolah secara jelas konsisten dengan visi-misi sekolah.
18. Kepala sekolah memberi penjelasan tentang bagaimana aturan-aturan sekolah mencerminkan visi-misi sekolah.
19. Kepala sekolah membuat program yang membentu guru menerjemahkan visi-misi sekolah ke dalam praktik pembelajaran.
20. Visi dan misi sekolah sifatnya ideal seingga tidak bisa dikomunkasikan.
21. Visi-misi sekolah sulit diterjemahkan oleh guru untuk menjadi praktik pembelajaran.
Berikut contoh soal yang memiliki jawaban :
A. Belum pernah
B. Jarang (satu atau dua kali)
C. Cukup sering tapi tidak rutin (ketika diperlukan)
D. Rutin minimal sebulan sekali
E. Rutin minimal seminggu sekali
F. Tidak berkenan menjawab
22. Membaca buku-buku yang ditulis oleh sesama guru untuk mencari ide yang bisa diterapkan di kelasnya.
Soal survei karakter lengkap dengan jawabannya
23. Berdiskusi kemudian membuat/merevisi rencana pembelajaran (RPP) sesama guru lain.
24. Mengembangkan materi ajar bersama-sama guru lain.
25. Mencari insprasi dari materi-materi pembelajaran yang dibuat guru lain (Contoh : dari Website Guru Berbagi, dari kanal YouTube guru lain, dll)
26. Menghindari ajakan guru lain untuk mendiskusikan problem pembelajaran yang guru lain alami.
27. Merasa cukup mengajar dari buku paket yang ada.
28. Meminta guru lain untuk ikut melihat atau mengamati ketika guru lain mengajar.
29. Meminta guru lain untuk menilai atau memberi masukan terkait cara guru lain mengajar.
30. Menunggu perintah atasan untuk menggunakan metode mengajar tertentu.
31. Mengenali komponen pembelajaran di kelasnya yang efektif dan tidak efektif.
32. Mengajak beberapa siswa berdiskusi secara informal untuk memahami alasan ketertarikan mereka terhadap pelajaran guru tersebut.
33. Merenung dan mecoba memahami apa yang membuat sebagian siswa kesulitan menguasai materi pelajaran.
34. Mengubah rencana pembelajaran setelah mendapat masukan dari siswa atau guru lain.
35. Guru tahu yang terbaik bagi kelasnya sehingga ia tidak butuh masukan guru lain.
36. Tidak perlu mendengar pendapat siswa karena mereka hanya anak-anak yang tidak tahu apa-apa.
37. Berdiskusi dengan siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap cara penilaian yang diterapkan oleh guru di kelas.
38. Mengajak ngobrol dengan beberapa siswa untuk mengecek dampak dari model penilaian yang diterapkan oleh guru di kelas.
39. Mencari contoh-contoh baru untuk menjelaskan sebuah konsep yang penting namun sulit dikuasai siswa.
40. Merancang strategi beru untuk mendampingi siswa yang meiliki kebutuhan khusus.
41. Menggunakan media atau teknologi yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
42. Mencari sumber baru sebagai referensi untuk mengajarkan sebuah konsep.
43. Merancang cara pengajaran baru yang meningkatkan keterlibatan siswa di kelas.
44. Merancang strategi baru untuk membuat siswa mengerti nilai penting dari sebuah materi pelajaran.
Demikian rekan-rekan contoh soal Survei Lingkungan Belajar (SLB) untuk guru dan kepala sekolah tingkat SMA sederajat. Semoga bermanfaat.
Silakan lanjut ke soal Lingkungan Belajar bag. 4
Tidak ada komentar:
Write comment