Berdasarkan Kemdikbud (2013) adapun langkah operasional dari model pembelajaran discovery learning meliputi stimulation; problem statement; data collection; data processing; verification; generalization.
1. Stimulation (stimulsi/pemberian rangsangan)
Pada tahap pertama ini seorang guru menyajikan permasalahan baik yang kerap terjadi di masyarakat atau direkayasa oleh guru itu sendiri. Permasalahan ini akan memberikan kebingungan siswa dan jangan memberikan generalisasi. Biarkan siswa menyelidiki sendiri.
Guru juga pada tahap ini melakukan pembelajaran dan megarahkan siswa untuk membaca buku sumber, mengali dari sumber lain, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada persiapan pemecahan masalah atau memancing siswa untuk menggali informasi pemecahan masalah.
Guru menyajikan gambar-gambar, siswa disuruh membaca lembar informasi dari sumber belajar, internet, atau tayangan video.
2. Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
Pada tahap kedua ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengindentifikasi sebanyak meungkin permasalahan yang sesuai dengan topik pelajaran. Setelah itu siswa diberi kesempaan untuk merumuskan satu permasalahan untuk dikaji sekaligus merumuskan hipotesis (jawaban sementara) atas permaslahan yang dipilih tersebut. Tentu permaslahan tersebut berasal dari apa yang diamati/dikaji pada langkah pertama di atas.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
Pada tahapan ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan ppada tahap kedua di atas. Penggalian informasi dapat berupa membaca literatur, mengamati sesuatu objek, wawancara dengan narasumber, melakukan ujicoba, berdiskusi. Pengumpulan informasi ini digunakan untuk mencari jawaban benar tidaknya hipotesis yang sudah dirumuskan pada tahap kedua.
4. Data Processing ( Pengolahan Data)
Pada tahapan ini data yang sudah diperoleh pada tahap ketiga di atas diadakan penafsiran dan diolah, diklasifikasikan, diacak, ditabulasi, didiskusikan berbgai pendapat antar anggota kelompok untuk mendapatkan jawaban terhadap hipotesis.
5. Verification (Pembuktian)
Para siswa atau anggota kelompok melakukan telaah ulang terhadap hasil kerja pada langkah keempat di atas sehingga diperoleh jawaban yang tepat dan benar.
Pada langkah Verification ini guru mengarahkan/memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep baru atau pemahaman baru yang dikaitkan dengan contoh/permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata tadi.
6. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Pada tahapan ini adalah menarik kesimpulan yang dijadikan prinsip umum dan berlaku terhadap kejadian dan maslah yang sama. Disinilah letak hasil penemuan melalui pebelajaran (Discovery Learning).
Kesimpulan ini agar dipresentasikan dan guru segera meluruskan apabila terjadi keslahan konsep.
Penerapan Discovery Learning dalam Pendekatan Saintifik :
Pengintegrasian model pembelajaran Discovery Learning dengan pendekatan saintifik untuk mata pelajaran :
1. Stimulation : Pengkajian lembar informasi misalnya : membaca, mengamati foto, gambar, video. Langkah saintifiknya : Mengamati/Observing.
2. Problem Statement : Mengidentifikasi dan merumuuskan masalah dan menentukan hipotesis. Langkah pendekatan saintifiknya : Questioning/menanya.
3. Data Collection : Mengumpulkan data melalui berbagai sumber untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sudah dirumuskan. Langakh pendekatan saintifiknya : Experimenting/mencoba/ekplorasi : a. Data Processing : Pengolahan data yang diperoleh kemudian diadakan penafsiran dan diskusi untuk menjawab hipotesis. b. Verification : Mengadakan telaah ulang terhadap hasil penafsiran dan hasil diskusi untuk memperolah jawaban yang tepat dan benar tehadap hipotesis. Langkah saintifiknya : Associating / menalar/ mengasosiasi.
4. Generalization : Menyimpulkan dan mengkomuinikasikan. LangkahNetworking/membuat jaring/mengkomunikasikan/menyimpulkan.
Referensi :
Kemdikbud. 2013. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
1 komentar:
Write comment