10 Apr 2020

Cara Membangun Wibawa dan Percaya Diri Seorang Guru

 


Tidak ada manusia yang sempurna, inilah sifat dan fitrah manusia.  Guru adalah digugu dan ditiru sebagai panutan terutama di sekolah dan di depan anak didiknya.  Menjadi guru ideal, berwibawa dan disenangi warga sekolah adalah idaman semua guru.  Guru ideal adalah guru yang selalu dinanti kehadirannya di sekolah dan di kelas jika tidak ada maka siswa dan sekolah merasa kehilangan.
Sumber Gb.https://www.jpnn.com
Ada beberapa hal yang dapat lakukan kalau kita sebagai seorang pendidik untuk menciptakan aura wibawa bagi seorang guru :
Penampilan fisik seorang guru mulai dari kepala sampai kaki, rambut sampai sepatu semua tidak lepas dari perhatian murid dan guru harus serasi dalam berpakaian, necis, dan menggunakan assesoris yang sesuai.  Cantik ataupun ganteng adalah  relatif yang perlu adalah penampilan guru yang segar bugar, fit, tidak lesu , loyo, kusut sehingga terkesan tidak ada gairah mengajar maka murid menjadi ikut tidak bergairah belajar. 
Tentu rasa percaya diri, kalau tidak mana mungkin bisa mengajar, namun tidak setiap hari guru itu terasa percaya diri terkadang sangat percaya diri di depan kelas, terkadang tidak gairah megajar, ingin segera jam mengajar berakhir selalu melihat waktu.  Penyebabnya macam-macam ada yang sedang masalah, kurang sehat, namun penyebab kurang percaya diri di kelas dalam keadaan normal adalah karena guru tersebut tidak, kurang, atau belum begitu paham dalam penguasaan materi pelajaran yang akan disampaikan hari itu, dan kurang bisa menggunakan metode dan model pembelajaran yang meyenangkan sehingga waktu mengajar terasa sangat lama dan membosankan.  Coba atasi dengan kuasailah materi ajar saat itu dan gunakan model pembelajaran menyenangkan maka begitu cepat waktu berlalu tidak terasa malahan waktu terasa kurang.
Guru wajib menguasai informsi teknologi (IT) sekarang zamannya guru smart tidak ada lagi guru yang gagap teknologi paling tidak menguasai IT yang berkaitan dengan pendidikan atau yang mendukung KBM dalam kelas yaitu menguasai prograam-prograam komputer yang berkaitan erat dengan tugas-tugas sebagai guru.  Apalagi sekarang ada Aplikasi Rapor Digital, pembelajaran online, media pembelajaran berbasis IT.  Jangan sampai siswa lebih paham IT dari pada gurunya.
Ketepatan waktu masuk dan keluar kelas menyebabkan guru itu semakin dihargai dan berwibawa di mata anak didiknya, jadi manakala giliran jam mengajar guru yang tepat waktu tiba mereka akan selalu siap baik fisik maupun materi belajarnya dan kesiapan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saat kegiatan pendahuluan (apersepsi) berlangsung.  Biasakan seorang guru itu melontarkan pertanyaan pada kegiatan pendahuluan untuk pelajaran yang lalu, sehingga setiap ada jam guru mereka selalu siap untuk menjawab dan selalu belajar  mempersiapkan diri di rumah.
Yang tak kalah pentingnya adalah guru juga humoris tapi bukan melawak, ingat itu adalah ruang kelas bukan panggung hiburan.  Jadi tetap ada batas dan seperlunya jika murid terlihat jenuh dan lelah, ada baiknya sekali waktu buat game yang humoris tapi mengandung pembelajaran juga.
Guru menjadi tauladan bagi siswa-siswinya, lakukan dan ikuti pembiasaan-pembiasaan yang berlaku di sekolah itu sehingga anak tidak memiliki celah untuk memprotes perilaku guru yang menyebabkan wibawa guru tidak berharga di depan siswa.  Contoh sholat berjamaah bersama,  mengaji bersama, program iman dan taqwa lainnya, kegiatan-kegiatan sosial lainnya.  Jangan guru cuma memerintah membuat aturan saja tetapi tidak berperan serta.  Ingat siswa zaman sekarang kritis.
Menjaga kode etik dalam bergaul dengan siswa, namun tetap terasa dekat dengan siswa karena guru bisa merebut hati murid dengan cara-cara di atas, ingat guru tetap guru siswa tetap siswa.  Guru dan siswa di kelas dan warga sekolah adalah mitra belajar dan masyarakat pembelajar, maka guru bergaul dengan siswa dalam konteks belajar dan pengajaran.
Bangunlah rasa empati kepada murid dalam bentuk pertolongan, keikhlasan membantunya, jangan pernah memarahinya tapi berikan nasehat karena suatu saat mereka akan mengingat kita dan berterima kasih karena guru sudah menasehatinya jika tidak mungkin sekarang dia tidak menjadi orang berguna.
Hindari menjadi guru yang ditakuti murid karena murid tidak akan pernah menganggapmu guru tapi jadilah guru yang disegani murid, penuh wibawa, cerdas, berpenampilan meyakinkan bahwa dia adalah guru idola di sekolah dan di depan kelas dan murid-murid menyukainya saat mengajar.
Salam Sukses Saudaraku.

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Back to Top