Untuk setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya yang dapat diamati menggunakan KKO sikap spiritual dan sosial (lihat KKO Anderson), sedangkan indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur (lihat KKO Anderson) Sebelum melakukan pemetaan KI, KD dan mengembangkan atau menurunkan IPK HOTs terlebih dahulu harus dipahami jenis-jenis indikator.
Ada 3 jenis indikator :
Indikator Pendukung atau indikator prasyarat adalah indikator yang KKO nya berada di bawah level KKO KD nya, KKO pendukung ini disusun sesuai kemampuan awal siswa (intake) siswa. Dengan kata lain setiap peserta didik harus melalui “indikator pendudkung” terlebih dahulu untuk memudahkan pencapaian kompetensi pada “indikator Kunci”.
Indikator Kunci adalah indikator yang KKO nya sama dengan level KKO KD nya. Indikator kunci ini “wajib ada atau wajib sampai” kepada siswa karena merupakan “kompetensi” yang akan diperoleh siswa melalui pembelajaran tersebut.
Indikator pengayaan adalah indikator yang level KKO nya lebih tinggi atau di atas KKO KD nya, indikator pengayaan ini diusahakan ada akan lebih bagus, tetapi tergantung keluasan materi pembelajarannya, kalaupun tidak ada, tidak mengapa.
Catatan :
Untuk pengembangan IPK HOTs maka harus menggunakan KKO dari level 3 yaitu C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mencipta) lihat KKO Anderson.
Baiklah Kita coba praktik pemetaan dengan format terbaru, kali ini saya contohkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dimana mulai dari KI-1, KI-2, KI-3, KI-4 :
Indikator KI-1 dan KI-2 tetap dikembangkan untuk mata pelajaran Agama dan PPKn, tetapi “Klasifikasi Indikator” tidak ada karena KI-1 dan KI-2 tidak untuk diujikan secara langsung tetapi gejalanya diamati dalam perilaku sikap, kebalikan dari KI-3 dan KI-4 indikator tetap dikembangkan untuk semua mata pelajaran.
Untuk kolom Sub-Kompetensi dalam contoh ini kebetulan ada 2 karena pada KD nya mengandung 2 sub-kompetensi, akan tetapi tidak selamanya KD itu mengandung 2 sub-kompetensi terkadang hanya memiliki 1 sub-kompetensi, atau mungkin juga 3 sub-kompetensi.
Jadi tergantung maksud KD nya.
Jumlah IPK yang diturunkan tergantung keluasan materi pembelajaran.
Contoh Pemetaan KD-Pengembangan IPK Mata Pelajaran PPKn silahkan download di sini, jika ada yang kurang lengkap silahkan kirim mellui Format Kontak atau kolom komentar di bawah blog ini.
Tidak ada komentar:
Write comment