Bila saya mendapatkan siswa yang demikian itu, maka saya memanggilnya ke depan kelas untuk ikut duduk di samping mejaa guru, mengajar bersama saya, ikut mengelola kelas. Saya perlakukan dia sebagai asisten saya dalam membawakan materi. Buat ia merasa nyaman di depan, jangan hal itu ia rasakan sebagai hukuman. Kalau kita perlakukan sebagai hukuman maka cara ini akan gagal dan berdampak negative, itu yang perlu diingat. Jadi anak tersebut saya berdayakan dalam KBM tersebut seperti : saya suruh mengulangi jawaban temannya, saya suruh ia membaca wacana dalam buku sumber kebetulan saya membuat modul pelajaran. Terkadang jangan lupa untuk disuruh mengerjakan/menjawab soal. Bila ia tidak bisa tungu ia mempelajarinya. Biasanya ia akan kelihatan sibuk belajar. Sementara KBM tetap berlangsung dengan siswa yang lainnya.
Pengalaman belajar yang demikian itu akan lebih terasa dan akan ia ingat baik jawabannya maupun langkah-langkah bagaimana ia menemukan jawabannya dan biasanya ia tidak akan mengulangi perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Write comment